Janda IGO Yang Suka Dengan Brondong - Ketika anakku Dewi pacaran dengan Rangga, aku sungguh terkesima, melihat gelagatnya. Dia suka tersenyum padaku. Aku yakin, anak itu seorang play boy. Tp demi anakku, aku berusaha tenang, atas sikapnya yg genit padaku. Awalnya aku sudah melarangnya dgn cara halus, agar anakku Dewi tdk berhubungan dgn Rangga, tp Dewi bersikeras utk menjadikanya sebagai suaminya. Akhirnya dgn terpaksa aku menerima lamarannya, karena Dewi sudah hamil dua bulan. Sebagai janda, aku sangat sedih memestakan pernikahan anakku satu-satunya.
Cerita Janda IGO Yang Suka Dengan Brondong
Sebagai seorang janda, aku memang suka mencari brondong. Aku butuh sekali sex. Butuh kenikmatan dan kepuasan, walau usiaku sudah menginjak 40 tahun. Pernah pada suatu hari saat Rangga mengantarku ke kantor dia berani menggodaku, tp aku menepisnya dan memarahinya. Aku buka usaha sendiri, memang aku seorang pengusaha wanita yg sukses.
“Kurang ajar berani-beraninya kamu menggodaku” bentakku di dalam mobil, saat Rangga mulai meraba pahaku. Anehnya dia malah tersenyum dan terus menggodaku.
Jika memang ini kesalahan, ini memang salahku. Karena aku sangat butuh sex. Aku tak tahu kalau diam-diam Rangga membuntutiku ke puncak. Rangga memergokiku sedang bermesraan dgn soerang pemuda berumur 21 tahun, tiga tahun lebih muda dari umur Rangga menantuku. Wajahku berubah pucat badanku gemeteran. Rangga pun langsung menampar dan mengusir pemuda brondong itu.
“Mama minta maaf…Rangga…” kataku berbasa-basi.
“Ternyata mama seorang yg munafik ya ma…” katanya.
“Tp Rangga aku kan mama mertuamu…” kataku membela diri.
“Tp Mama lebih cantik dari Dewi…lagian kan gak ada salahnya aku seorang laki-laki dan mama seorang wanita.” katanya merayuku.
Saat itu aku masih memegang kunci kamar. Memang kami belum sempat masuk kamar. Kami baru asyik bermesraan di teras depan, pemuda brondong kala itu sedang memeluk dan menciumi bibirku. Saat asyik bermesraan itu Rangga datang memergoki kami dan aku tak bisa mengelak lagi.
Rangga lantas meminta kunci kamar yg masih ku pegang. Begitu pintu kamar terbuka Rangga langsung memelukku dan menciumiku. Aku yg tadi sudah terlanjur nafsu akupun membalas ciuman Rangga. Mulut kami saling berpautan dgn lembut. Rangga pun meremas buah dadaku yg masih terbungkus oleh BH dan pakaian yg ku pakai. Remasannya terasa menggairahkan diriku.
Rangga langsung mendekapku. Aku dipeluknya erat. Aku berusaha menolaknya, karena dia suami anakku
“Mamah jangan berani main-main ya. Mamah sudah membuat kesalahan besar,” ancam Rangga. Aku terdiam tak berkutik. Aku sangat takut kalau Rangga sampai memberitahu Dewi anakku tentang hal ini. Karena selama ini aku adalah segala-galanya bagi Dewi
Rangga menyium bibirku dgn lembut. tangannya meremas pantatku. Lidahnya menari-nari di dalam mulutku. Aku pun tak sanggup utk menolaknya dan aku memberinya respon. lidah kami saling berbelit. satu-satu pakaian yg kukenakan lepas dari tubuhku, aku sudah bugil. Dijilatinya sekujur tubuhku. Dia jongkok di lantai sedangkan aku masih dalam posisi berdiri. dijilatinya lubang kemaluanku, itilku di dihisap-hisap. Lendir kenikmatanku sudah mulai membasahi lubang kemaluanku. Terasa nikmat luar biasa. Tak pernah ada seorang laki-laki demikian pintar memainkan itilku dgn lidahnya. Saat dia jongkok itu, dia melucuti pakaiannya. Kami berdua sudah dalam keadaan bugil.
Rangga memeluk dan membopongku lalu merebahkankanku ke atas ranjang. Kembali itilku di dijilat dan di hisapnya. Aku mnegelinjang-gelinjang. Rangga masih berjongkok. Kedua kakiku berada di bahunya. Lidah Rangga menjilati lubang meqiku. Sesekali dia menjilati lubang anusku. Aku mengejang. Aku yakin Rangga mau menjilati lubang anusku. Ujung lidahnya kurasakan memasuki lubang anusku. Lalu lidahnya memutar-mutar dalam anusku. Oohhh… nikmat sekaliii. Rangga demikian pintar dan sangat pintar bahkan
“Ayo Rang… masukin… mamah sudah nggak tahan” jeritku.
“Sebentar, Mah, tunggu mamah orgasme dulu” katanya sambil terus menjilati lubang meqiku dan menghisap itilku.
Tak tahan dgn pemainanya. Kuremas-remas rambut Rangga. Akhirnya aku menjepit kuat kepala Rangga melepaskan orgasmeku. Saat kedua pahaku menjepit kepala Rangga, saat itu, jilatan lidah Rangga pun semakin liar. Aku pun melepas nikmatku yg sungguh luar biasa. Sampai nafasku terengah-engah dan terkulai lemas.
“Gimana, Mah… Nikmatkah?” Rangga menatapku dgn tersenyum manis. Aku tak menjawab, hanya mengedipkan kedua mataku saja dgn mengatur nafasku
Keningku dikecupnya lembut dan penuh kasih sayang. Leherku diciuminya dan toketku di raba dgn halus. Oohhh….
Aku merasakan meqiku sudah sangat basah dgn lendir kenikmatanku. Bagaikan bayi, aku diperlakukan dgn penuh kasih sayang oleh Rangga. Aku merasakan elusan-elusan tangannya yg demikian lembut menghanyutkan diriku. Lidah Rangga memainkan puting susuku. Tangannya mengusap-usap meqiku yg basah. Ketiakku di jilatinya, telingaku, leherku dan seluruh tubuhku sudah terbasahi oleh ludahnya. Sampai akhirnya lidah Rangga kembali menjilati lubang meqiku yg sudah basah oleh lendir kenikmatanku. Aku melihat dan mendengar lidahnya meminkan meqiku dan menelan lendir yg keluar dari dalam lubang meqiku itu. Ochh… tak pernah seorang laki-laki pun melakukan hal ini kepadaku
Tubuhku menggelinjang dan ingin meminta agar Rangga segera memasukan batang penisnya ke lubang meqiku. Suaraku sudah terdengar berat. Kugenggam batang penisnya dan kutarik tubuhnya agar menindihku. Kuarahkan batang penisnya memasuki lubang meqiku. Ugghhh….
Aku terkejut, lubang meqiku terasa penuh oleh batang penisnya. Perlahan dia menyodokkan batang penisnya ke dalam meqiku. Perlahan dia menariknya. Saat dia tekan, aku merasakan semua lubang meqiku penuh. Aku baru sadar, Kalau batang penisnya demikian panjang dan besarnya. Walau aku tak bisa melihat dgn jelas, tp aku dapat merasakanya kalau belum pernah merasakan batang penis yg demikian panjang dan besar.
Mungkin sudah puluhan pria muda yg memasukkan penisnya ke dalam lubang meqiku dan aku membayarnya. Selama ini, aku selalu meremehkan laki-laki, agar bayaranya bisa di kurangi. Dan biasanya mereka mengiyakanya, karena aku mengatakan tdk puas dgn permainanya. Tp Rangga, tak mungkin aku mengatakanya demikian, karena aku klepek-klepek dibuatnya
Ingin Daftar Permainan Games Judi Online Silahkan Saja Klik Dibawah Ini :
Secara beraturan Rangga mengocok keluar masuk penisnya di lubang meqiku. Iramanya beraturan, dan penisnya terasa mengganjal jauh di lubang meqiku. Aku benar-benar tak bisa berbuat apa-apa selain memberinya respon yg hangat. Biarlah aku melupakannya sebagai seorang menantu. Rangga benar, dia laki-laki dan aku wanita, walau ada hubungan mertua dan menatu. Aku sudah tak tau malu lagi. Aku mendesah dan mengerang keenakan.
“Rang.. ayo sayang. Mamah sudah mau keluar nih…” desisku
Rangga memeluk dan mempercepat kocokkannya. Dan aku sudah tak mampu menahanya dan memeluknya semakin kuat. Demikian dgn Rangga jg memelukku erat sekali dan menekan kuat dalam gaya kelembutanya, tp aku merasakan keliaran di balik kelembutanya itu.
Creett.. Crett… Crettt… pejuhnya yg banyak menyembur di dalam lubang meqiku. Aku merasakan kehangatanya dan aku jg meluapkan kenikmatanku. Meqiku basah sekali.
Tak seperti laki-laki lain, selesai mencapai puncak kenikmatan, dia langsung membelakangiku. Rangga tdk. Dia justru membelai rambutku dan menyium bibirku. Layaknya aku diperlakukan seperti anak bayi. Aku sangat puas.
“Mamah puas kan????” bisiknya. Aku menjawabnya dgn senyuman.
“Mamah tambah cantik aja, Mah. Senyum Mamah menggodaku. Aku mau lagi…: bisiknya.
“Gila kamu Rang. Istrihat dulu sebentar. Mamah nggak sanggup” dia tersenyum manis dan membelaiku.
Beberapa menit kemudian, aku ke kamar mandi membersihkan kemaluanku. Rangga mengikutiku dan Rangga jg membersikan dirinya. Selesai membersihkan kemaluanku, Rangga memelukku dari belakang dan menyiumi leherku. Aku merinding.
“Sudah Rangga nanti lagi ya…” Kataku.
Rangga tak melepaskan pelukkanya dan terus menjilati leherku. Rangga menempelkan penisnya ke lubang pantatku.
“Rangga jangan.. Pasti Sakit….” tolakku. Rangga terus merangsangku.
“Nanti mamah akan tau, gimana nikmatnya. Sakitnya hanya sebentar tp nikmatnya selamanya,.” kata Rangga merayu.
Aku dibopong ke ranjang, menelungkupkan tubuhku. Dijilati lubang pantatku. Cukup lama Rangga menjilati lubang panatku. Aku merasakan lubang pantatku mulai berkedut dan basah oleh lidahnya.
“Mamah nungging ya…” pinta Rangga
Aku menurutinya. Kepala penisnya mulai menyentuh lubang meqiku. Perlahan dia menusukkan batang penisnya ke lubang pantatku. Aku merasakan nikmat. Lalu dia menghentikan tusukannya beberapa saat. Kemudian dia tusuk lagi, dia hentikan, dia tusuk lagi dan akhirnya aku menjerit, karena lubang pantatku mulai terasa sakit.
“Sabar ya, Mah..” katanya menahan penisnya
Aku merasakan lubang Pantatku di ludahinya. Rangga berdiri di lantai dan aku dalam posisi menungging di ranjang. Rangga meminta agar aku mengembang kempiskan lubang pantatku. Tak terasa, aku pikir Rangga sudah menahan penisnya, tp dia menusukkkan penisnya dgn perlahan, sampai tak terasa batang penis itu sudah habis memasuki lubang pantatku. Pantat seksiku di remas-remasnya. Sesekali dia jg meremas toketku dan menyiumi punggungku. Rangga mulai mengocok perlahan batang penisnya dan tangannya mengusap-usap itilku.
Akupun mulai merasa nikmatnya. Makin lama makin cepat kocokkan batang penisnya di lubang pantatku. Aku menikmatinya sampai aku mengerang keras keenakan. Akupun merasakan batang penisnya mengecil dan keluar dari lubang anusku. Saat itulah kenikmatan kedua kalinya tak dapat kubendung.
“Gimana, Mah? Sakitnya sebentar kan. Tp nikmatnya…?
“Ich. Kamu ada-ada aja Rang,.” jawabku genit. Aku sudah lupa kalau Rangga itu istri dari anak kandungku.
Beberapa menit kemudian, kami berdua ke kamar mandi. Kami mandi bersama di bathtub. saling menyabuni dan begitu mesranya. Tak pernah laki-laki memperlakukan aku sedemikan mesra. Setelah selesai mandi dan merapikan diri kami pun pulang bersama.
Setelah sekian pria muda yg ku pakai, aku harus mengakui keperkasaan Rangga menantuku itu, Tp haruskah? Dia menantuku. Tp godanya selalu membuat aku selalu ingin di tidurinya. Haruskah aku berbagi penis dgn anak kandungku sendiri? penis itu adalah penis menantuku Rangga
Rangga bertubuh atletis, karena dia rajin olah raga. Tinggi badan 175cm. Aku sendiri cuma 154cm dgn berat badanku 45kg. Jika berjalan dgn nya, orang selalu usil mengatakan aku seperti brondong pula, karena bentuk tubuhku.
Kamis pagi, aku, Rangga mengantarkan keberangkatan Dewi anakku utk mengikuti study banding dari tempatnya bekerja ke kalimantan. Dia akan pulang senin pagi. Jam 9 pagi pesawatnya take off dari bandara.
Singkat cerita. Dgn cepat kami menuju mobil. Rangga meminta agar kami langsung pulang kerumah saja, karena Rangga sudah tak sabar ingin bercinta dgnku. Rangga tdk masuk kerja dan minta ijin melalui hp, dgn alasan sakit. Aku tersenyum
“Kamu harus ikuti syaratku”
“Apa itu Mah”
“Kamu harus bikin puas aku selama kepergian Dewi. Dan tdk mau dari anus. aku mau kamu tusuk meqiku sampai aku sangat puas. gimana setuju?” Rangga mengangguk dan tersenyum tanda setuju.
Begitu sampai rumah, kami langsung mengunci gerbang dan semua jendela kami tutup rapat. lalu kami menyalakan lampu teras. Seakan rumah ini tdk ada penghuninya. Sebelumnya kami sudah mempersiapkan makanan utk persiapan kami tdk keluar rumah sampai senin pagi kami menjemput Dewi di bandara. Aku melucuti semua pakaianku, hingga bugil. Kupaksa Rangga utk berbugil jg. Kuajak Rangga ke lantai 3 yg luas.
Rumah kami adalah rumah yg tertinggi di antara penduduk. Di lantai 3, ada tembok setinggi 185 cm utk menjemur. Jg ada kursi dan meja utk bersantai. Bir dan makanan ringan sudah tersedia. Rangga memelukku dan membopong aku ke atas meja dan dia mulai menyiumi dan menjilati sekujur tubuhku. Aku demikian merasa terbang dan nikmat.
“Winda… ayo sayang, aku pangku” katanya
Aku sangat terkesima, ketika Rangga memanggil namaku. Ada panggilan sayang darinya yg membuatku semakin melambung. Rangga duduk di kursi dan aku diangkatnya mengangkangi tubuhnya Rangga memasukkan batang penisnya ke lubang meqiku. Aku memeluknya. Rangga menuangkan bir kedalam gelas bercampur es dan meminumnya. Aku jg meminumnya.
“Aku sangat mencintaimu… kamu milikku.. aku tdk mencintai Dewi” katanya jujur. Aku terkejut
“Ketika itu kenapa bukan aku yg kamu lamar?”
“Aku tak mau
“Aku tdk mau kamu menertawakan aku, karena perbedaan usia kita. Kuputuskan melamar Dewi dan aku yakin, aku pasti akan mendapatkanmu dgn segala cara”
“Ya… sekarang kamu milikku. Usahakan bagaimana caranya kamu tdk hamil,” katanya.
Aku mengangguk dan menikmati penuhnya lubang meqiku terisi oleh batang penis Rangga. Ditariknya rambutku, hingga wajahku mendongak. Dia tuangkan bir dari mulutnya ke mulutku. Aku mengguknya. Matahari semakin meninggi. Tubuh kami basah oleh peluh. Aroma tubuh kami menyatu, membuat aku semakin bergairah
“Pernahkah kamu mendapatkan kenikmatan seperti yg aku berikan, Win?” Aku menggelengkan kepalaku
Memang harus kuakui, keperkasaanya. Dia mampu tdk orgasme selama 1 jam, walau dia terus mengocok lubang meqiku. Apa lagi diam seperti ini. Rangga mengambil handuk kecil dari jemuran yg tdk jauh dari tempat kami duduk. Dia mengusap tubuhku dan tubuhnya, karena peluh di tubuh kami yg berlebihan.
“Aku ingin kamu mengentotku di ranjang” pintaku
“Di atas meja aja, ya?” Akhirnya aku mengangguk.
“Aku ingin kamu pompa di tempat tidur,” pintaku.
“Di atas meja aja, ya?” Akhirnya aku mengangguk.
Diangkatnya tubuhku ke atas meja. Ketika dia berdiri, batang penisnya tepat di depan lubang meqiku dalam keadaan tegak mengeras. Dijilat, dihisap dan diremas-remas toketku. Lalu Lalu dia mengocok meqiku dgn teratur. Setiap batang penisnya ditarik, aku merasakan gesekan yg nikmat, demikian jg ketika batang penisnya dia tusukkan. Aku orgasme. Lendir kenikmatanku banyak meleleh dari meqiku
“Berhenti sebentar Rangga. Aku sudah orgasme” kataku.
Rangga tersenyum. dia memberiku seteguk bir dingin menyegarkan tenggorokkanku. Kemudian menarik tanganku dan aku di peluknya serta di bopongnya. Batang penisnya masih tegak mengeras dan aku dibawanya berjalan jalan di lantai 3. Sebelah tanganya menopang pantatku dan sebelah memelukku. Telingaku dilumatnya.
“Kamu adalah pujaan hatiku” bisiknya.
“Aku butuh kepuasan. Aku tak pernah puas dalam sex” kataku berbisik pula
“Ya sayang… sebentar lagi, aku akan membuatmu puas” bisiknya
Rangga tersenyum dia berjalan membawaku menuruni tangga ke lantai 2. Dia membuka pintu dan kami memasuki kamar tidurku. Rangga duduk di sisi ranjang dan meraba-raba tubuhku yg masih penuh dgn peluh. Di kulum toketku dan sesekali puting susuku di gigitnya.
“Ayo Rang rebahkan. Tindih aku dan kocok sepuasmu, sampai aku keluar lagi” pintaku
Dgn perlahan Rangga merebahkan tubuhku di ranjang. Dia menindihku dgn menopangkan kedua tanganya di sampingku, Wajahku tepat pada puting susunya. Aku menjilatinya dan sesekali mengigit-gigit kecil puting susu itu. Keramas-remas pantatnya dan kukangkangkan kedua pahaku, agar batang penisnya bebas mengocokku.
Kocokkan batang penisnya membuatku benar-benar melayang. Ujung penisnya terasa menyundul-nyundul jauh di dalam meqiku.
“Penismu nikmat sekali, Rang..” bisikku
“Meqimu jg sayang. aku tak puas-puasnya dgn meqimu” bisiknya pula
Tak ada rasa malu lagi di antara kami. Aku sangat menikmatinya
“Aku mau keluar sayang.. kamu sudah siap?”
“Siap Rang, Semburkan pejuhmu yg banyak di meqiku” pintaku
Rangga mempercepat kocokkan penisnya di dalam meqiku dan menindihku dari atas dgn penuh.
Creett..Creett..Crettt pejuh itu terasa memenuhi lubang meqiku dan aku merasakan kehangatanya yg luar biasa, sampai aku memeluknya dgn kuat pula dan melepaskan nikmatku.
Silahkan Klik langsung Di Bawah Ini :
Bonus PromoNew Member 10%
Bonus Referral Hingga 20%
0 komentar:
Posting Komentar